LINTASPOST.ID, BOLMUT – Opini : Kasus dugaan hubungan gelap yang melibatkan sepasang oknum Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) di salah satu Sekolah Dasar di Kabupaten Bolaang Mongondow Utara (Bolmut) kembali mencuat ke permukaan dan menuai sorotan publik. Informasi yang beredar menyebutkan bahwa hubungan terlarang ini bahkan sampai menyebabkan kehamilan di luar nikah, sebuah skandal yang mencederai marwah dunia pendidikan, khususnya di lingkungan sekolah dasar yang seharusnya menjadi tempat menanamkan nilai-nilai moral dan keteladanan.
Tenaga pendidik memiliki tanggung jawab besar, tidak hanya dalam aspek akademik, tetapi juga sebagai panutan dalam kehidupan sosial dan etika. Ketika seorang guru – apalagi yang berstatus ASN atau PPPK – terlibat dalam persoalan moral seperti ini, maka yang tercoreng bukan hanya nama pribadi, tetapi juga institusi tempatnya mengabdi serta kepercayaan masyarakat terhadap dunia pendidikan secara keseluruhan.
Perlu ditekankan bahwa kasus ini, jika terbukti benar, tidak bisa dianggap sebagai kesalahan pribadi semata. Pemerintah daerah, khususnya Dinas Pendidikan, harus segera turun tangan melakukan investigasi dan memberikan sanksi tegas sesuai dengan aturan kepegawaian dan kode etik profesi. Ketegasan dalam menangani kasus semacam ini penting untuk memberikan efek jera, serta menunjukkan bahwa instansi pendidikan tidak menoleransi perilaku menyimpang dari siapapun, apalagi dari seorang pendidik.
Di sisi lain, ini juga menjadi momentum refleksi untuk memperketat sistem seleksi dan pengawasan terhadap PPPK maupun ASN, serta pentingnya pembinaan berkelanjutan mengenai etika profesi. Dunia pendidikan membutuhkan sosok-sosok yang tidak hanya cerdas, tapi juga bermoral.
Kita berharap, kasus ini ditangani secara objektif, transparan, dan adil. Masyarakat Bolmut berhak mendapatkan penjelasan, sekaligus jaminan bahwa integritas tenaga pendidik akan tetap menjadi prioritas utama.
