DPRD Provinsi Gorontalo Tinjau Temuan Produk Mengandung Babi di Alfamart Boalemo

banner 468x60

LINTASPOST.ID, GORONTALO – Komisi II DPRD Provinsi Gorontalo melakukan kunjungan kerja ke gerai Alfamart di Desa Tangkobu, Kecamatan Paguyaman, Kabupaten Boalemo pada Selasa (29/04/2025). Kunjungan ini bertujuan untuk memantau langsung penanganan atas temuan produk olahan pangan yang mengandung babi (porcine) di minimarket tersebut.

Rombongan dipimpin Wakil Ketua DPRD Provinsi Gorontalo, Ridwan Monoarfa, dan diterima oleh pihak manajemen Alfamart. Dalam pertemuan, pihak manajemen menjelaskan kronologi kejadian serta langkah penanganan yang telah diambil. Mereka mengakui bahwa produk yang mengandung unsur babi sempat terjual, namun segera ditarik dari peredaran begitu diketahui kandungannya, dan dikembalikan ke distributor.

Bacaan Lainnya
banner 300x250

Ketua Komisi II DPRD, Mikson Yapanto, mengapresiasi langkah cepat dan tanggap dari pihak Alfamart. Ia menilai reaksi proaktif tersebut merupakan bentuk tanggung jawab dalam menjaga keamanan pangan dan melindungi konsumen.

Respons cepat ini penting untuk mencegah potensi dampak negatif yang lebih luas. Namun, kami tetap menekankan pentingnya pengawasan ketat terhadap peredaran produk pangan di Provinsi Gorontalo,” ujar Mikson.

Komisi II akan merekomendasikan kepada Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Gorontalo serta instansi terkait lainnya untuk meningkatkan frekuensi pengawasan dan melakukan pengecekan rutin terhadap produk yang beredar, terutama dari distributor yang sama.

Selain itu, DPRD juga akan berkoordinasi langsung dengan pihak distributor untuk memastikan produk-produk yang mengandung babi tidak kembali masuk ke pasar lokal.

Mikson juga menekankan pentingnya edukasi kepada masyarakat agar lebih cermat dalam membaca label kandungan produk. Ia menegaskan bahwa Komisi II akan terus melakukan monitoring dan evaluasi secara berkala sebagai bentuk komitmen dalam menjaga keamanan pangan masyarakat Gorontalo.

Kami tidak akan tinggal diam. Kejadian ini menjadi pelajaran agar sistem pengawasan pangan di daerah kita lebih kuat dan responsif,” pungkasnya.

banner 300x250

Pos terkait

banner 468x60

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *