Lintaspost.id, Gorontalo – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Gorontalo, setujui Rancangan Peraturan Daerah (Ranperda) tentang Perubahan APBD Provinsi Gorontalo Tahun Anggaran 2023. Senin (07/08/2023).
Hal tersebut disampaikan oleh masing – masing juru bicara dari ketujuh fraksi yang ada di DPRD Provinsi Gorontalo pada Rapat Paripurna DPRD ke-116.
Namun, ada beberapa tanggapan yang diberikan oleh masing – masing fraksi terkait Ranperda tersebut. Diantaranya, dari Fraksi Golkar yang disampaikan oleh Meyke Camaru, bahwa perubahan APBD diminta fokus untuk meningkatkan ekonomi rakyat, mendorong laju investasi, meningkatkan pertumbuhan ekonomi, daya saing daerah juga menurunkan kemiskinan dan meningkatkan kualitas pelayanan publik.
“Kami Fraksi Golkar menyatakan menerima Ranperda tentang Perubahan APBD Provinsi Gorontalo TA 2023, untuk dibahas lebih lanjut sesuai dengan mekanisme,” ujar Meyke.
Hal – hal lain yang menjadi penekanan adalah terkait kesiapan Pemprov Gorontalo jelang Pemilu serentak 2024. Pemprov diharapkan berpegang teguh pada prinsip – prinsip pengelolaan keuangan yang baik, termasuk transparansi publik, efisiensi dan akuntabilitas.
“Pentingnya pengelolaan silpa yang baik dan bijaksana juga ditekankan pada APBD Perubahan 2023. Termasuk bantuan bantuan insentif dari pemerintah pusat, untuk kepentingan masyarakat,” lanjutnya.
Untuk masukan dari seluruh Fraksi, secara keseluruhan akan ditanggapi Penjagub Gorontalo Ismail Pakaya, secara tertulis yang akan diberikan langsung kepada DPRD.
Ditempat yang sama, Ismail Pakaya Mengatakan secara rinci, ringkasan APBD pada rancangan perda perubahan adalah, total pendapatan daerah yang semula Rp1,832 Triliun mengalami kenaikan sebesar Rp5,46 miliar menjadi Rp1,837 Triliun. Belanja daerah semula Rp 1,85 Triliun mengalami kenaikan sebesar Rp 176,32 Miliar menjadi sebesar Rp2,03 Triliun
“Pembiayaan daerah yang terdiri dari, penerimaan pembiayaan semula Rp56,60 Miliar mengalami kenaikan menjadi sebesar Rp 228,76 Miliar. Pengeluaran pembiayaan semula Rp34,84 Miliar menjadi Rp36,14 Miliar. Serta, pembiayaan Netto sebesar Rp 192,61 Miliar,” tutupnya.