LINTASPOST.ID, Bolmut – Dalam Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) oleh Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia (BPK RI) Wilayah Sulawesi Utara bahwa, Pemerintah Kabupaten Bolaang Mongondow Utara (Bolmut) pada laporan realisasi anggaran untuk tahun yang berakhir sampai dengan 31 Desember 2022 menerima transfer Pemerintah Pusat berupa DAK non fisik kepada Satuan Pendidikan Dasar Negeri yang ada di Kabupaten Bolmut senilai Rp 11.126.187.670,00.
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Bolmut pada Tahun 2022,menganggarkan belanja yang bersumber dari Dana BOS senilai Rp 11.309.434.600,00 dengan realisasi senilai Rp 11.234.163.943,00 atau 99,33 persen. Anggaran dan realisasi tersebut diantaranya dialokasikan untuk belanja Barang dan Jasa serta Belanja Modal pada satuan Pendidikan Dasar Negeri.
Berdasarkan hasil uji petik terhadap 15 satuan Pendidikan Dasar Negeri, diketahui terdapat bukti pertanggungjawaban belanja yang dibuat oleh Bendahara atau Kepala satuan Pendidikan, namun untuk kelengkapan nota belanja dimintakan pihak rekan untuk diberikan tanda tangan dan cap, nota tersebut mencantumkan nilai lebih besar dari bukti pengeluaran yang riil atau asli. Sehingga, terdapat kelebihan pembayaran atas bukti pembayaran yang tidak riil senilai Rp 77.035.385,00.
Adapun rincian satuan Pendidikan Dasar Negeri yang kelebihan pembayaran atas bukti pembayaran yang tidak riil atau palsu yaitu pertama, SDN 1 Inomunga dengan Nota Tidak Riil Rp 6.355.000,00 sementara Nota riil sebenarnya Rp 4.416.400,00.
Kedua, SDN 1 Busato dengan Nota Tidak Riil Rp 27.258.000,00 sementara Nota riil sebenarnya Rp 22.147.000,00. Ketiga, SDN 2 Tontulow dengan Nota Tidak Riil Rp 28.054.000,00 sementara Nota riil sebenarnya Rp 22.374.500,00. Keempat, SDN 2 Kuala dengan Nota Tidak Riil Rp 14.243.350,00 sementara Nota riil sebenarnya Rp 8.030.900,00.
Kelima, SMPN 1 Kaidipang dengan Nota Tidak Riil Rp 17.200.000,00 sementara Nota riil sebenarnya Rp 13.650.000,00. Keenam, SDN Jambusarang dengan Nota Tidak Riil Rp 28.345.000,00 sementara Nota riil sebenarnya Rp 25.288.250,00. Ketujuh, SMPN 1 Bolangitang Barat dengan Nota Tidak Riil Rp 127.436.869,00 sementara Nota riil sebenarnya Rp 87.603.325,00.
Kedelapan, SDN 1 Ollot Induk dengan Nota Tidak Riil Rp 6.267.000,00 sementara Nota riil sebenarnya Rp 2.493.500,00. Kesembilan, SDN 1 Ollot II dengan Nota Tidak Riil Rp 8.742.200,00 sementara Nota riil sebenarnya Rp 5.847.500,00. Terakhir, SDN 1 Bohabak IV dengan Nota Tidak Riil Rp 17.218.500,00 sementara Nota riil sebenarnya Rp 11.995.150,00.
Berdasarkan hasil rincian tersebut, SMPN 1 Bolangitang Barat menjadi sekolah yang paling banyak nominal menggunakan nota tidak riil hingga mengakibatkan kerugian sebesar Rp 39.833.535,00.
Sementara itu, berdasarkan LHP oleh BPK, hasil tersebut telah diklarifikasi kepada bendahara dan kepala satuan pendidikan untuk disetujui oleh para pihak dan dipertanggungjawabkan sebagaimana aturan perundang-undangan.
Dari permasalahan tersebut, BPK merekomendasikan Bupati Bolmut agar menginstruksikan Sekretaris Daerah Kabupaten Bolmut untuk memerintahkan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Bolmut selaku pengguna anggaran agar :
- Memproses kelebihan pembayaran senilai Rp 64.035.385,00 sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan dengan menyetorkan ke Kas Daerah.
- Membuat Pos terkait verifikasi dan validasi Belanja Dana BOS.
Sampai berita ini diterbitkan, belum ada tanggapan dari pihak terkait.