LINTASPOST.ID, GORONTALO – Melalui Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora), Pemerintah Provinsi Gorontalo menggelar Focus Group Discussion (FGD) terkait Peraturan Gubernur (Pergub) tentang Desain Olahraga Daerah (DOD) Tahun 2025-2030. Minggu (16/02/2025).
Kegiatan yang berlangsung di Aula Kantor Dispora Provinsi Gorontalo tersebut, dihadiri oleh beberapa pejabat struktural pada Dispora Provinsi Gorontalo, Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Provinsi Gorontalo, National Paralympic Committee Of Indonesia (NPCI) Provinsi Gorontalo, Komite Olahraga Masyarakat Indonesia (KORMI) Provinsi Gorontalo, Ikatan Guru Olahraga Indonesia (IGORNAS) Provinsi Gorontalo, Biro Hukum serta awak media.
Pada kesempatan itu, Kepala Dispora Provinsi Gorontalo, Danial Ibrahim mengatakan bahwa sebagaimana amanat dalam Undang-undang tentang keolahragaan maupun Peraturan Presiden No 86, telah mengamanatkan kepada Pemerintah Daerah untuk bagaimana menyusun suatu regulasi terkait olahraga untuk bagaimana kebijakan olahraga tersebut menjadi acuan.
“Jadi, hari ini kami menggelar Focus Group Discussion (FGD) dalam rangka menindaklanjuti Peraturan Gubernur terkait Desain Olahraga Daerah. Alhamdulillah kami juga telah menghadirkan praktisi-praktisi dari berbagai olahraga yang ada di Gorontalo ini,” ucap Danial saat diwawancara oleh awak media.
Lebih lanjut Danial mengatakan bahwa, memang pada Desai Besar Olahraga Nasional (DBON) ada sekitar 14 cabang olahraga yang menjadi binaan. Akan tetapi, setiap daerah diberi keleluasaan serta kewenangan berdasarkan karakteristik maupun khas daerah itu sendiri untuk mengangkat cabang olahraga mana yang menjadi prioritas hingga mendapat atau mampu menjadi prestasi bagi daerah itu sendiri.
“Selama ini cabang olahraga yang dibina oleh Pemerintah Provinsi Gorontalo kan ada 8 cabang olahraga, namun kali ini hanya ada 5 vabang olahraga yang akan masuk pada DBON, yaitu atletik, karate, taekwondo, silat, renang. Sementara 3 lainnya yaitu renang, takraw serta anggar akan kami masukan pada DOD,” ujarnya.
Harapannya kata Danial, agar ada regulasi jelas untuk cabang olahraga tersebut serta prestasi yang ada lebih meningkat.
“Ini juga akan menjadi indikator kita untuk terus meningkatkan kualitas agar semisalnya ada pertandingan tingkat Pekan Olahraga Nasional (PON) kita bisa masuk pada peringkat 20 atau bahkan 15 dari 38 Provinsi yang ada,” tutup Danial.
(Nazlia)