LINTASPOST.ID, Bolmut – Terkait dugaan ijazah palsu oleh Anggota DPRD Bolaang Mongondow Utara (Bolmut) atas nama Abdul Zamad Lauma, salah satu kader Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) sempat menjadi sorotan masyarakat.
Pasalnya, beberapa data yang ada pada PPDIKTI terkait riwayat pendidikan Abdul Zamad Lauma terdapat kekeliruan. Bahkan penutupan kampus STISIP Swadaya tempat dimana Abdul Zamad Lauma menempuh pendidikan, telah ditutup karena adanya kasus pemberian ijazah dan gelar kepada orang yang tidak kuliah.
Namun, dugaan tersebut dibantah oleh Abdul Zamad Lauma, dirinya mengatakan bahwa ia memang telah menempuh pendidikan pada kampus STISIP Swadaya sebagaimana mestinya. Bahkan dirinya menegaskan bahwa di tahun 2004 dirinya mendaftar sebagai mahasiswa baru lewat online.
Terkait hangatnya kasus dugaan ijazah palsu oleh oknum kader PDIP tersebut, Ketua DPC PDIP Bolaang Mongondow Utara, Amin Lasena saat dikonfirmasi awak media lintaspost.id, dirinya tidak memberikan tanggapan berlebihan.
“Maaf saya no coment kalau soal ini, karena ini bukan ranahnya Partai lagi, partai itu hanya sebatas mengajukan Calon, Penyelenggara KPU, dan Pengawasan Bawaslu. nah selama Proses sejak pendaftaran, DCS sampai DCT, bahkan sampai penetapan dan hari pelantikan kedua lembaga ini, tidak pernah menyebutkan atau menyampaikan kepada kami pihak pimpinan Partai bahwa ada Caleg yang ijazahnya palsu,” ucap Amin Lasena.
Padahal jelas, kasus tersebut telah membangun stigma negatif masyarakat terhadap kader-kader PDIP Bolmut. Karena tidak hanya Abdul Zamad Lauma, saat ini Meidi Pontoh yang juga merupakan kader PDIP Bolmut, dan duduk sebagai anggota DPRD sempat dilaporkan atas dugaan pemalsuan ijazah.
Sampai berita ini diterbitkan, awak media lintaspost.id masih berupaya melakukan konfirmasi kepada Olly Dondokambey selaku Ketua DPW PDIP Sulawesi Utara terkait tanggapan akan kredibilitas pendidikan kader-kadernya, lebih khusus dua kader PDIP Bolmut yang terduga ijazah palsu.
