LINTASPOST.ID, GORONTALO – Sempat disebut pada persidangan kasus dugaan tindak pidana korupsi SPAM Dungingi, Ketua Pro Jurnalismedia Siber (PJS), Jhojo Rumampuk, pertanyakan status Irwan Hunawa. Kamis (06/02/2025).
Nama Ketua DPRD Kota Gorontalo, Irwan Hunawa mencuat dalam fakta persidangan korupsi SPAM Dungingi yang digelar pada Kamis 05/07/2024 di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Kota Gorontalo.
Saat itu, Jaksa Penuntut Umum (JPU) menghadirkan dua saksi, diantaranya adalah Direktur PT. Raya Sinergis dan Kontraktor Proyek SPAM Dungingi Robert Christian Tan. Dalam pernyataannya, Robert menegaskan bahwa ada keterlibatan Ketua Komisi C DPRD Kota Gorontalo Irwan Hunawa dalam kasus tersebut dan saat itu Irwan Hunawa masih menjabat sebagai Ketua Komisi C DPRD Kota Gorontalo.
Dihadapan Majelis Hakim, Robert mengatakan bahwa, Rahmat Ali adalah mediator yang mempertemukan Ketua Komisi C DPRD Kota Gorontalo dengan dirinya.
“ Jadi, dari awal proses lelang proyek SPAM Dungingi ini, telah ada upaya untuk mengarahkan hingga pihaknya bisa menang dalam tender tersebut, “ ujarnya.
Lebih lanjut, Robert mengatakan bahwa beberapa kali dirinya bertemu dengan Irwan Hunawa melalui Rahmat Ali, pertemuan Itu baik di kantor DPRD Kota Gorontalo, maupun di rumah pribadinya, dan itu ada saksi.
“Dalam pertemuan tersebut, pak Irwan Hunawa meminta 11 persen dari nilai kontrak. karena sudah ada kesepakatan sebelumnya, dan yang menginisiasi permintaan 11 persen tersebut adalah Irwan Hunawa dan saya menyanggupi itu,“ ungkapnya.
Kata Robert, Irwan Hunawa meminta agar segera membayarkan terlebih dahulu Rp 145. 000.000.00 (Seratus empat puluh lima juta rupiah) karena pada saat itu, meskipun pihaknya sudah menang, tapi setelah pengumuman kata Irwan Hunawa ada masa sanggah, bisa saja hasil pengumuman bisa berubah dan akhirnya saya memberikannya.
Berkaitan dengan itu, Ketua PJS Provinsi Gorontalo, mempertanyakan status Irwan Hunawa, karena sejauh ini menurut Jhojo, Irwan Hunawa aman-aman saja.
“Bagaimana dengan status Irwan Hunawa yang saat itu disebut-sebut karena diduga telah menerima 1.5 Miliar pada kasus SPAM Dungingi tersebut,” tegas Jhojo.
