LINTASPOST.ID, Gorontalo – Perayaan Idul Fitri 1446 H menjadi ajang bagi banyak pejabat daerah untuk mempererat silaturahmi. Hal ini juga dimanfaatkan dengan baik oleh Ketua Komisi II DPRD Provinsi Gorontalo, H. Mikson Yapanto, ST, yang menggelar safari Idul Fitri ke sejumlah kepala daerah di Provinsi Gorontalo.
Sejak hari pertama Lebaran, Senin, 31 Maret 2025, hingga hari ketiga, Rabu, 2 April 2025, Mikson, yang akrab disapa Kaka Mikson, aktif melakukan kunjungan ke berbagai tokoh pemerintahan. Beberapa pejabat yang dikunjungi antara lain Gubernur Gorontalo Ir. H. Gusnar Ismail, Walikota Gorontalo H. Adhan Dambea, Bupati Boalemo H. Rum Pagau, Bupati Bone Bolango H. Ismet Mile, serta Bupati Kabupaten Gorontalo H. Sofyan Puhi. Pada Rabu, 2 April 2025, Kaka Mikson juga dijadwalkan untuk melanjutkan kunjungannya ke Kabupaten Pohuwato guna bertemu dengan Bupati H. Saipul S. Mbuinga dan Wakil Bupati H. Iwan Adam.
Selain mempererat silaturahmi dengan konstituen, Kaka Mikson juga menggunakan kesempatan ini untuk berinteraksi dengan para kepala daerah dalam rangka meningkatkan kerja sama antara pemerintah provinsi dan kabupaten/kota di Gorontalo.
Namun, di balik giat safari Idul Fitri yang dilakukan oleh Ketua Komisi II yang membidangi Ekonomi dan Keuangan ini, ada pertanyaan menarik yang muncul. Apakah kunjungan-kunjungan tersebut hanya sekadar untuk mempererat hubungan personal dan politik di hari Lebaran, atau apakah Kaka Mikson juga tengah melakukan konsolidasi politik terkait pemilihan Komisaris dan Direksi di Bank SulutGo (BSG)?
Isu ini menjadi semakin relevan mengingat pada 9 April 2025 mendatang, akan dilaksanakan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) BSG, di mana sebelum acara tersebut, Komisi II Deprov Gorontalo dijadwalkan untuk melakukan kunjungan kerja ke kantor pusat BSG di Manado, Sulawesi Utara. Mengingat bahwa Pemerintah Daerah Provinsi Gorontalo dan Kabupaten/Kota di provinsi ini memiliki saham hampir 20% di BSG, posisi penting dalam manajemen bank ini tentu menjadi perhatian utama.
“Sebagai pemegang saham besar di BSG, Provinsi Gorontalo berhak untuk mendapatkan bagian dalam posisi strategis di jajaran Komisaris dan Direksi BSG. Ini penting untuk mendorong kemajuan ekonomi daerah,” ujar Kaka Mikson. Selama ini, meski Gorontalo memiliki saham besar di BSG, provinsi ini baru mendapatkan satu posisi manajerial di bank tersebut dalam 10 tahun terakhir, jauh lebih sedikit dibandingkan dengan daerah lain seperti Bolaang Mongondow.
Saat ditanya langsung tentang konsolidasi politik terkait posisi di BSG, Kaka Mikson hanya tersenyum. Namun, saat media menggali lebih dalam, ia menyampaikan pandangannya dengan tegas:
“Posisi-posisi strategis di BSG seharusnya menjadi kepentingan bersama bagi kita di Gorontalo. Saya percaya, untuk kemajuan ekonomi daerah, kita harus mampu menempatkan orang-orang terbaik dari daerah kita pada posisi tersebut. Ini bukan soal golongan atau partai, tetapi tentang kemajuan ekonomi daerah yang akan semakin kuat dengan keberadaan posisi strategis ini di BSG.”
Dengan ini, jelas bahwa safari Idul Fitri yang dilakukan oleh Ketua Komisi II ini bukan sekadar ajang silaturahmi semata, melainkan juga langkah strategis untuk memperjuangkan kepentingan ekonomi Provinsi Gorontalo dalam pengelolaan BSG.
